Kamis, 06 Februari 2014
Mengenang "Bunga-Bunga Manchester"
Jum'at, 7 Februari 2014 01:20 wib
Bangkai pesawat charter-an usai terjadi peristiwa Air Munich Disaster (Foto: Wikipedia)
MANCHESTER – Kendati tak satu pun laga Premier League dijadwalkan hari ini atau malam ini, peristiwa di tanggal yang sama 56 tahun silam takkan pernah lekang di makan ingatan. Tepat di tanggal 6 Februari (waktu setempat), delapan bunga Manchester United berguguran di Munich.
Ya, Munich Air Disaster yang terjadi pada 6 Februari 1958 lalu itu tak hanya jadi hari yang kelam buat The Red Devils, tapi juga segenap elemen sepakbola Inggris. Delapan pilar terbaik United seketika tak bernyawa saat kecelakaan udara di bandara Riem pada pukul 3.04 sore itu jadi headline berbagai media massa.
Kecelakaan pesawat charter-an yang membawa 44 penumpang tersebut sedianya merenggut 23 nyawa sekaligus. Di antaranya delapan pemain United dan 21 penumpang termasuk jurnalis lainnya. Sir Matt Busby, legenda (Sir) Bobby Charlton dan kiper Harry Gregg, termasuk di antara mereka yang selamat.
Duncan Edwards sedianya juga masih bernyawa ketika sejumlah ambulans mendekati lokasi kecelakaan. Tapi Edwards mengembuskan napas terakhirnya setelah 15 hari di rawat di rumah sakit terdekat. Dua pilar United lainnya yang selamat, Johnny Berry dan Jackie Blanchflower, dinaungi trauma seumur hidup dan tak pernah merumput lagi sejak itu.
Lebih dari lima dekade peristiwa itu telah berlalu. Tapi tak satu pun, terutama buat pihak United, melupakan tragedi nan tragis tersebut, “Pada 6 Februari 1958, sebuah pesawat charter yang membawa 44 orang mengalami kecelakaan setelah mengisi bahan bahar di Bandara Munich. Kami takkan pernah melupakannya,” tulis pernyataan resmi United mengenang tragedi tersebut.
Penghormatan pun mengalir dari beberapa tim, termasuk rival-rival mereka, mulai dari Arsenal, Manchester City dan Liverpool serta beberapa mantan pemain, melalui berbagai media, baik via akun twitter resmi klub maupun penghormatan langsung, seperti yang disitat Mirror.co.uk, Jumat (7/2/2014):
Pat Rice (Asisten Pelatih Arsenal): “Saya sangat kaget ketika dulu melihat kabar utama itu (tragedi Munich). Saya benar-benar syok. Saya takkan pernah melupakan hari itu,”.
Manchester City (@MCFC): Hari ini Manchester City mengenang semua orang yang kehilangan nyawanya secara tragis pada peristiwa Munich Air Disaster,”.
Liverpool (@LFC): “Kami berkabung atas semua orang yang meninggal pada kecelakaan udara tersebut. Beberapa hal jadi sesuatu yang lebih penting ketimbang rivalitas sepakbola,”.
Gary Neville (@GNev2): “(Mengenang) bunga-bunga Manchester #BusbyBabes,”.
Phil Neville (@fizzer18): 6 Februari 1958 #busbybabes,”.
Robbie Fowler (@Robbie9Fowler): “Hari ini tepat 56 tahun sejak Munich disaster. Mereka akan selalu dikenang. RIP,”.
Kronologis singkat peristiwa tersebut berawal dari keputusan Busby yang memang sudah dari awal merasa “terpaksa” menggunakan pesawat charter, demi mengejar waktu jadwal bertanding di pentas Premier League, usai melakoni laga Eropa kontra Red Star Belgrade.
Pesawat sempat transit lebih dulu di Munich, untuk mengisi lagi bahan bakar. Pesawat sempat dua kali gagal take-off dan kecelakaan terjadi sesaat setelah pesawat mencoba tinggal landas untuk yang ketiga kalinya. Peristiwa ini pun sempat diabadikan dalam film bertajuk “United” yang rilis 2011 lalu
Ya, Munich Air Disaster yang terjadi pada 6 Februari 1958 lalu itu tak hanya jadi hari yang kelam buat The Red Devils, tapi juga segenap elemen sepakbola Inggris. Delapan pilar terbaik United seketika tak bernyawa saat kecelakaan udara di bandara Riem pada pukul 3.04 sore itu jadi headline berbagai media massa.
Kecelakaan pesawat charter-an yang membawa 44 penumpang tersebut sedianya merenggut 23 nyawa sekaligus. Di antaranya delapan pemain United dan 21 penumpang termasuk jurnalis lainnya. Sir Matt Busby, legenda (Sir) Bobby Charlton dan kiper Harry Gregg, termasuk di antara mereka yang selamat.
Duncan Edwards sedianya juga masih bernyawa ketika sejumlah ambulans mendekati lokasi kecelakaan. Tapi Edwards mengembuskan napas terakhirnya setelah 15 hari di rawat di rumah sakit terdekat. Dua pilar United lainnya yang selamat, Johnny Berry dan Jackie Blanchflower, dinaungi trauma seumur hidup dan tak pernah merumput lagi sejak itu.
Lebih dari lima dekade peristiwa itu telah berlalu. Tapi tak satu pun, terutama buat pihak United, melupakan tragedi nan tragis tersebut, “Pada 6 Februari 1958, sebuah pesawat charter yang membawa 44 orang mengalami kecelakaan setelah mengisi bahan bahar di Bandara Munich. Kami takkan pernah melupakannya,” tulis pernyataan resmi United mengenang tragedi tersebut.
Penghormatan pun mengalir dari beberapa tim, termasuk rival-rival mereka, mulai dari Arsenal, Manchester City dan Liverpool serta beberapa mantan pemain, melalui berbagai media, baik via akun twitter resmi klub maupun penghormatan langsung, seperti yang disitat Mirror.co.uk, Jumat (7/2/2014):
Pat Rice (Asisten Pelatih Arsenal): “Saya sangat kaget ketika dulu melihat kabar utama itu (tragedi Munich). Saya benar-benar syok. Saya takkan pernah melupakan hari itu,”.
Manchester City (@MCFC): Hari ini Manchester City mengenang semua orang yang kehilangan nyawanya secara tragis pada peristiwa Munich Air Disaster,”.
Liverpool (@LFC): “Kami berkabung atas semua orang yang meninggal pada kecelakaan udara tersebut. Beberapa hal jadi sesuatu yang lebih penting ketimbang rivalitas sepakbola,”.
Gary Neville (@GNev2): “(Mengenang) bunga-bunga Manchester #BusbyBabes,”.
Phil Neville (@fizzer18): 6 Februari 1958 #busbybabes,”.
Robbie Fowler (@Robbie9Fowler): “Hari ini tepat 56 tahun sejak Munich disaster. Mereka akan selalu dikenang. RIP,”.
Kronologis singkat peristiwa tersebut berawal dari keputusan Busby yang memang sudah dari awal merasa “terpaksa” menggunakan pesawat charter, demi mengejar waktu jadwal bertanding di pentas Premier League, usai melakoni laga Eropa kontra Red Star Belgrade.
Pesawat sempat transit lebih dulu di Munich, untuk mengisi lagi bahan bakar. Pesawat sempat dua kali gagal take-off dan kecelakaan terjadi sesaat setelah pesawat mencoba tinggal landas untuk yang ketiga kalinya. Peristiwa ini pun sempat diabadikan dalam film bertajuk “United” yang rilis 2011 lalu
